Trader pertama kita adalah Ned. Ned adalah seorang trader independen yang sehari-harinya memperdagangkan S&P 500 futures. Selama enam bulan terakhir, dia berusaha untuk sukses secarea konsisten. Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi. Tetapi masalah yang muncul bukan karena metode yang ia gunakan. Tidak, alasan utama Ned tidak menghasilkan uang sebanyak yang ia inginkan adalah karena diatidak bisa mengontrol emosinya dan terus-terusan mengikuti kepentingan pribadinya.
Dari sejak awal, Ned percaya akan kemampuan dirinya memperdagangkan S&P secara sukses. Di bisnis sebelumnya, ia sudah mencapai kesuksesan. Sebelum ini, Ned memiliki sebuah perusahaan retail percetakan dan dia telah belajar untuk membuat keputusan-keputusan bisnis yang baik yang membuatnya sangat sukses. Dia hampir tidak pernah membuat kesalahan besar yang merugikan bisnisnya. Faktanya, selama lebih dari 9 tahun memiliki perusahaan tersebut, dia membanggakan dirinya sebagai seseorang yang selalu melihat ke depan dan membuat bisnisnya semakin maju. Walaupun jarang terjadi, ada beberapa saat dimana semuanya tidak berjalan dengan baik, tetapi Ned bekerja dengan kecepatan sangat cepat untuk memperbaiki masalah tersebut, dan seringkali dia merubah krisis menjadi sebuah kesempatan.
Karena keputusan-keputusan pintar yang sering dibuatnya, Ned merasa yakin dengan karir barunya sebagai pedagang saham. Setidaknya itu yang dia pikirkan akan terjadi. Jadi, saat Ned menerima tawaran menguntungkan dari sebuah perusahaan besar untuk membeli perusahaan percetakannya, dia memutuskan bahwa inilah saat baginya untuk mendapat uang dan lari.
Tidak susah baginya untuk menjual. Tentu saja dia sangat menyukai memiliki bisnis sendiri, dan tentu saja, ia makin menyukainya karena ia sangat sukses. Tetapi pada dua tahun terakhir dia sangat sibuk, bekerja 65-70 jam per minggu. Yang menyebabkan waktunya untuk keluarga menjadi sangat sedikit. Hal tersebut membuat keputusan untuk menjual menjadi mudah baginya.
Hal lain yang membuat keputusan Ned untuk menjual perusahaannya menjadi mudah adalah dia ingin mencoba bisnis yang baru. Dia telah belajar sebanyak mungkin tentang perdagangan saham. Dia telah membaca buku dan majalah sebanyak yang ia bisa baca. Tentu saja dia berpikir dia bisa mentransfer kesuksesan bisnisnya yang sebelumnya kepada perdangan saham. Lebih jauh lagi, dia bisa berdagang dari rumah dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya. Dia percaya bahwa dia bisa sukses dalam usahanya yang baru ini. Ternyata kenyataan mengejutkannya.