Munehisa Homma ,alias Sokyu Homma alias Sokyu Honma (1724-1803) adalah seorang pedagang beras dari Sakata, Jepang, yang berdagang di Pasar Beras Ojima di Osaka selama masa Tokugawa Shogunate. Dia dikenal sebagai Bapak Grafik Batang Lilin/Candlestick dan karena kesuksesannya dalam berbisnis itulah yang akhirnya menjadikan dia sebagai seorang Samurai Kehormatan.
Sampai sekitar tahun 1710, hanya beras secara fisik yang diperdagangkan, namun kemudian pasar resi gudang (futures market) muncul ketika resi gudang (kupon) kontrak pengiriman beras di masa yang akan datang mulai digunakan. Dari situlah pasar sekunder yang memperdagangkan kupon beras muncul. Cerita yang berkembang tentang Munehisa menyebutkan bahwa ia membangun jaringan bisnis setiap 6 Km antara Sakata dan Osaka (jarak Sakata-Osaka sekitar 600 Km) untuk mengkomunikasikan harga pasar.
Pada tahun 1755, Homma menulis buku berjudul San-en Kinsen Hiroku, buku pertama tentang psikologi pasar. Dalam buku tersebut ia menyatakan bahwa aspek psikologis pasar penting untuk memperoleh kesuksesan dalam berbisnis dan emosi pedagang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga beras. Menurutnya, hal tersebut bisa digunakan untuk menentukan posisi terhadap pasar ketika bearish, karena ada penyebab harga akan naik, dan sebaliknya.
Ia menggambarkan rotasi Yang (a bull market), dan Yin (a bear market) dan menyatakan bahwa tiap jenis pasar adalah penyebab untuk jenis lainnya. Ia juga diduga menggunakan cuaca dan volume pasar seperti halnya ia menggunakan harga dalam menentukan posisi dagang (trading positions).
Masih banyak lagi tokoh-tokoh investor jenius, sebut saja misalnya George Soros, seorang investor kelas kakap yang pernah melakukan short pound sterling yang mampu mematahkan pertahanan bank sentral Inggris (BOE). Pemerintah Inggris diberitakan mengalami kerugian hingga 3 billion pound dalam upaya mengangkat nilai mata uangnya, sementara Soros tersenyum menikmati profit sekitar $1 billion.Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Black Wednesday 1992. Lalu William Delbert Gann (atau lebih dikenal dengan nama W.D. Gann) salah seorang pionir dalam bidang analisis waktu dan harga dari aktivitas pasar, kemudian Warren Edward Buffett seorang yang dalam masa sekitar 29 tahun, bisa meroketkan modalnya dari 100 dolar AS menjadi 57,4 miliar dolar AS pada Mei 1999. Mereka-mereka semua ini merupakan investor penginspirasi
Sampai sekitar tahun 1710, hanya beras secara fisik yang diperdagangkan, namun kemudian pasar resi gudang (futures market) muncul ketika resi gudang (kupon) kontrak pengiriman beras di masa yang akan datang mulai digunakan. Dari situlah pasar sekunder yang memperdagangkan kupon beras muncul. Cerita yang berkembang tentang Munehisa menyebutkan bahwa ia membangun jaringan bisnis setiap 6 Km antara Sakata dan Osaka (jarak Sakata-Osaka sekitar 600 Km) untuk mengkomunikasikan harga pasar.
Pada tahun 1755, Homma menulis buku berjudul San-en Kinsen Hiroku, buku pertama tentang psikologi pasar. Dalam buku tersebut ia menyatakan bahwa aspek psikologis pasar penting untuk memperoleh kesuksesan dalam berbisnis dan emosi pedagang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga beras. Menurutnya, hal tersebut bisa digunakan untuk menentukan posisi terhadap pasar ketika bearish, karena ada penyebab harga akan naik, dan sebaliknya.
Ia menggambarkan rotasi Yang (a bull market), dan Yin (a bear market) dan menyatakan bahwa tiap jenis pasar adalah penyebab untuk jenis lainnya. Ia juga diduga menggunakan cuaca dan volume pasar seperti halnya ia menggunakan harga dalam menentukan posisi dagang (trading positions).
Masih banyak lagi tokoh-tokoh investor jenius, sebut saja misalnya George Soros, seorang investor kelas kakap yang pernah melakukan short pound sterling yang mampu mematahkan pertahanan bank sentral Inggris (BOE). Pemerintah Inggris diberitakan mengalami kerugian hingga 3 billion pound dalam upaya mengangkat nilai mata uangnya, sementara Soros tersenyum menikmati profit sekitar $1 billion.Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Black Wednesday 1992. Lalu William Delbert Gann (atau lebih dikenal dengan nama W.D. Gann) salah seorang pionir dalam bidang analisis waktu dan harga dari aktivitas pasar, kemudian Warren Edward Buffett seorang yang dalam masa sekitar 29 tahun, bisa meroketkan modalnya dari 100 dolar AS menjadi 57,4 miliar dolar AS pada Mei 1999. Mereka-mereka semua ini merupakan investor penginspirasi
No comments:
Post a Comment